Kamis, 29 November 2007

Apa sih Aikido itu???

Aikido adalah jenis beladiri tradisional dari jepang yang defensif (bertahan), tidak mengutamakan kekuatan otot, tetapi melatih kelenturan badan serta kecepatan bergerak.

Dari terminologinya, secara sederhana bisa di jabarkan
AI, penyelarasan, integrasi, atau harmony.
KI berarti pusat energy hidup, spirit, dan
DO yang bermakna jalan.

Aikido adalah jalan untuk membentuk kesatuan harmoni antara fisik, rohani dan pikiran.

Pola dasar gerakan Aikido adalah sirkular. Belajar Aikido adalah belajar tentang keseimbangan, mempelajarai gerakan energi lawan, lalu membiarkan energi itu mengalir. Praktisi Aikido hanya menggunakan badan untuk proses itu, tidak membendungnya. Semakin besar energi serangan, semakin besar pula counter serangan itu akan berbalik pada penyerangnya. Energi penyerang yang mengalir dalam bentuk apapun akan menimbulkan satu titik ketidak seimbangan. Ketidak seimbangan itu dirubah pada satu titik konvergensi.

Sebagai ilmu beladiri, Aikido adalah jenis beladiri untuk perkelahian cepat dan jarak dekat (close combat) Teknik-teknik aikido sedikit banyak dipengaruhi oleh :>
Teknik bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano,
Teknik kuncian Jujutsu gaya Sokaku Takeda (Bapak Jujutsu)
Kenjutsu (Teknik pedang) dan
Yarijutsu (Straight spear, toya berpedang).

Morihei Ueshiba, sebagai Bapak Aikido (1883-1969) lebih menekankan Aikido sebagai strategi beerkelahi daripada teknik berkelahi.

Beladiri dari negara matahari terbit ini berakar pada tradisi samurai, oleh sebab itu dalam latihan selalu dilakukan dalam posisi seiza (duduk bersimpuh dengan kedua kaki dilipat kebelakang) selagi siswa menerima pelajaran, cara hormat, maupun saat siswa masuk dalam tatami di dojo.

Ada 4 dasar pola latihan.
Tachi waza (teknik berdiri melawan berdiri)
Suwari waza (duduk melawan duduk),
Hanmi handachi (duduk melawan berdiri) dan
Kaeshi waza (melakukan teknik dengan membuka serangan sebagai pancingan).

Pada umumnya Aikido tidak menggunakan tendangan kaki, tapi dalam hal-hal yang sangat khusus, teknik kaki (ashi waza) juga diajarkan. Inipun dengan catatan pada Aikidoka tingkat Dan keatas. Di Indonesia, ashi waza nyaris tidak diadakan.

Aikido cocok untuk perkelahian ruangan sempit maupun melawan beberapa penyerang (multiple attacker). Dapat dipelajari pria dan wanita segala umur. Untuk anak-anak minimal 10 th.

Teknik-teknik (waza) Aikido tergolong sederhana. Ada 2 hal pokok waza, yakni
Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan
Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi)

Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, mengendur. Dalam pengertian, rileks sangat berbeda dengan lembek. Rileks, adalah energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan beserta otot- ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif. Pikiran dan badan akan terbiasa dalam keadaan rileks dan sadar. Seperti anda yang sedang berada dikursi dokter gigi dan dokter gigi anda berkata, rileks saja ! kemudian anda mengendurkan otot-otot badan secara otomatis. Dengan badan beserta otot- ototnya yang mengendur secara terkontrol akan menimbulkan rasa nyaman, menurunkan temperatur emosi. Dalam Yoga, hypnotheraphy, bahkan meditasi sekalipun, selalu ditekankan kondisi rileks total untuk mencapai keaadaan alpha.

Sejarah Aikido Masuk Indonesia

Aikido di Indonesia.

Kegiatan Aikido mulai masuk di Indonesia, resminya pada 1983. Ketika satu-satunya wadah organisasi ini berdiri dibawah panji Yayasan Indonesia Aikikai itu di bentuk oleh sekelompok mahasiswa Indonesia yang pulang ke Indonesia kembali setelah beberapa tahun belajar di Jepang. Mereka adalah :
Ir. Jozep Poetiray
Ir. Mansyur Idham
Ir. Tamsu Ibrahim Msc
Dr. Dono Iskandar
Ir. Gunawan Danuhardja Mb.M
Robert Feliks
Prawira Widjaya
Drs. Achmad Mahbuh
Drs. Imam Kurnain
Gatot.

Harus diakui, perkembangan Aikido di Indonesia sampai saat ini memang tidak sepesat beladiri impor lainnya yang masuk kenegri kita. Bisa dimaklumi, mengingat Aikido tidak masuk kedalam KONI (Komisi Olah raga Nasional Indonesia) karena olah raga ini non kompetisi, tidak mengenal peringkat atau yang bersifat kejuaraan. Dan masih kurang di kenal masyarakat luas karena kering dan kurang tersebarnya informasi tentang Aikido. Tapi hari demi hari anggota YIA semakin bertambah. Belakangan ini beberapa media massa cetak dan elektronik mulai mengulas kegiatan Aikido di Indonesia. Informasi yang mulai tersebar ini diharapkan dapat sampai kepada masyarakat sehingga masyarakat mulai mengetahui apa dan bagaimana Aikido itu sebenarnya.

Kegiatan pelatihan aikido sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia selain jakarta sebagai pusat kegiatannya, seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Denpasar, NTB, Medan dan Ujungpandang. Sampai saat ini tercatat hampir 2000 anggota YIA dengan kurang lebih 25 diataranya pemegang sabuk hitam (tingkat Dan)

Sejak berdirinya, YIA menjalin kerjasama dengan JICA (Japan International Corporation Agency), sehingga dapat mendatangkan instruktur Aikido dari International Aikido Federation yang berkedudukan di Hombu Dojo Tokyo (Dojo pusat di Tokyo).

Diantara instruktur Aikido dari Jepang yang pernah melatih di Indonesia adalah :
Hiroaki Kobayashi, Dan 3, 1991-1994
Shinji Maeda, Dan 3, 1994-1996
Atsushi Yahagi, Dan 3, 1996-1998
Satoru Sigekoshi, Dan 5, 1998-2000
Powered By Blogger